
Jakarta –
Pemerintah mulai memperpanjang Izin Usaha Pertambangan Spesifik (IUPK) PT Freeport meskipun kontraknya gres selsai 2041 mendatang. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pun menerangkan argumentasi pemerintah memperpanjang IUPK PT Freeport.
Mulanya Bahlil menerangkan bahwa tambang PTFI meraih klimaks (peak) pada 2035. Setelah tahun itu, bikinan tambang PTFI bakal turun sehingga diinginkan investasi gres yang bersifat jangka panjang.
“Kalau beliau stop, gres kita perpanjang, selalu siapa yg hendak menjamin operasi buat mendapat pendapatan? Dan hari ini produksinya Freeport itu sudah di-underdown di bawah tanah,” ujar beliau dilansir detiFinance dari CNBC Indonesia, Kamis (1/8/2024).
Baca juga: Mulai Januari 2025, Indonesia Pasok Komponen Baterai EV untuk Tesla |
Bahlil menyebut untuk mengerjakan eksplorasi di bawah tanah (underground), PTFI perlu waktu paling cepat 10 tahun hingga 15 tahun. Karena itu, pemerintah berusaha mempercepat perpanjangan IUPK, bukan lagi pengajuan yg sanggup dijalankan lima tahun sebelum persetujuan berakhir.
Menurutnya, yang paling utama yaitu pemerintah kini milik beberapa syarat utama dikala memperpanjang IUPK Freeport yaitu penambahan saham 10% bagi Indonesia dan pembangunan kepraktisan pembuatan dan pemurnian gres (smelter) di Papua.
“Dan kini dalam proses itu sudah tahap final bagi penambahan 10% bagi Papua. Eh buat apa? Pemerintah Indonesia,” ujar Bahlil.
Baca juga: Bahlil Buka-bukaan Alasan RI Perpanjang Kontrak Freeport |

Leave feedback about this