
Jakarta – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sukses membukukan keuntungan higienis sebesar Rp 232,52 miliar pada 2024. Realisasi itu lebih baik dibandingkan periode selesai 2023 yang mencatatkan rugi Rp 18,11 triliun.
Plt Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif LPEI, Yon Arsal menyampaikan kinerja nyata ini akan terus ditingkatkan di tahun-tahun mendatang dengan target di atas Rp 250 miliar.
“2023 yakni tahun bottom-nya LPEI dan semoga kita sanggup terus bertambah di tahun-tahun yang mau datang. Tahun 2024 kami mencatatkan keuntungan Rp 233 miliar, semoga secara konsisten nanti sustainable, kita akan berupaya untuk meraih target profit after tax di tahun-tahun yang mau tiba di atas Rp 250 miliar,” kata Yon Arsal dalam rapat dengar nasehat (RDP) dengan Komisi XI dewan perwakilan rakyat RI, Kamis (27/2/2025).
Perbaikan kinerja keuangan itu ditunjukkan lewat rasio keuangan seumpama meningkatnya rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio) sebesar 34,25%, dari 17,82% di tahun sebelumnya. Dari segi mutu aset produktif, kemajuan pembiayaan difokuskan pada selected portofolio yang berkembang 2% menjadi Rp 30,2 triliun.
Selain itu, recovery asset collection meraih Rp 2,8 triliun pada 2024 dengan Non Performing Financing (NPF) net sebesar 4,52%, masih dalam batas yang sanggup diterima industri keuangan dan Return on Equity (ROE) sebesar 2,51%, meningkat dari -71,71% pada tahun sebelumnya.
Baca Juga : Tangki Kilang Cilacap Terbakar, Pertamina Tetapkan Bbm Aman
Manajemen LPEI disebut sudah melaksanakan aneka macam langkah strategis dalam lima tahun terakhir untuk menyehatkan forum antara lain penerapan seni administrasi bisnis yang selektif, penguatan faktor administrasi risiko lewat perbaikan proses, metode dan penyempurnaan kebijakan. Lalu administrasi juga konsentrasi untuk melaksanakan pemulihan dan pengelolaan aset bermasalah, penguatan sumber daya manusia, teknologi informasi, serta pengelolaan ongkos operasional yang hati-hati dan disiplin.
“Kita gres separuh jalan dari proses transformasi yang dilakukan, masih banyak yang mesti dijalankan LPEI untuk meraih target setidaknya target market dan rebranding new LPEI ke depan,” imbuhnya.
Sepanjang 2024, LPEI sukses mendorong tumbuhnya 1.097 eksportir gres dan pembangunan 928 Desa Devisa gres sehingga total Desa Devisa meraih 1.845 desa secara akumulatif. Capaian ini tidak terlepas dari kolaborasi dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Bank Indonesia dan aneka macam pemerintah daerah.
Dalam melakukan kiprah selaku Special Mission Vehicle (SMV) pemerintah, LPEI mencatat penyaluran pembiayaan lewat kegiatan Penugasan Khusus Ekspor (PKE) meraih lebih dari Rp 7,2 triliun di 2024 dan lebih dari Rp 20 triliun sejak 2020. Melalui PKE, LPEI mendukung kegiatan strategis pemerintah dalam mendorong daya saing ekspor nasional, tergolong fasilitasi ekspansi pasar ekspor ke negara-negara di Kawasan Afrika, Asia Selatan, Timur Tengah, Eropa Timur dan Amerika Latin.
Leave feedback about this