27 April 2025
Sport Lain

Sedihnya Jeka Saragih: Angkat Simalungun Melalui Ufc, Namun Pemerintah Abai

LAS VEGAS, NEVADA - NOVEMBER 18: Jeka Saragih of Indonesia reacts after his knockout victory against Lucas Alexander of Brazil in a featherweight fight during the UFC Fight Night event at UFC APEX on November 18, 2023 in Las Vegas, Nevada. (Photo by Chris Unger/Zuffa LLC via Getty Images)
Jeka Saragih. Foto: Zuffa LLC via Getty Images/Chris Unger

Jakarta

Jeka Saragih meniti karier di UFC alasannya merupakan sesuatu alasan, ingin mengembangkan Simalungun. Namun, hal itu kurang disambut pemerintah setempat.

Jeka Saragih yaitu fighter asal Simalungun, Sumatera Utara, yang kini mentas di UFC, ajang MMA level dunia. Ia bahkan bisa mengharumkan Indonesia.

Setelah mendapat persetujuan UFC, petarung 29 tahun itu mampu memenangi debutnya. November dahulu, ia menang KO atas Lucas Alexander di Las Vegas.

Jeka sendiri merintis jalan ke UFC sejak lama. Pada 2022, ia berkesempatan mengikuti Road To UFC.

Meski kalah di final, performa atraktifnya menghasilkan UFC tetap menyodorinya kontrak. Petarung yg dijuluki Si Tendangan Maut itu mampu menjawabnya dengan kemenangan.

Jeka Saragih, terhadap detikSport, bercerita bahwa dirinya ingin mengembangkan Simalungun melalui UFC. Sebuah misi yang menurutnya tidak memperoleh perhatian serius dan dukungan apa pun dari pemerintah.

Baca juga: Resmi! Jeka Saragih Vs Westin Wilson di UFC Fight Night Bulan Depan

“Sejauh ini belum ada gerakan apapun di bidang olahraga (dari pemerintah). Kalau aku sudah bagi tempat latihan, kemarin ada atlet aku juara di Jakarta dan mau berangkat ke kejuaraan dunia, itu kalian dengan budget sendiri, cari sponsor sendiri, pemerintah tutup mata,” dalam wawancara bareng sejumlah wartawan Indonesia yang diinisiasi Mola, tergolong detikSport.

Jeka merasa murung alasannya merupakan perhatian minim pemerintah. Sebab, ia merasa Simalungun masih punya banyak duduk masalah sosial.

Mulai dari infrastuktur yg tertinggal, hingga duduk masalah belum dewasa muda yang terjerat narkoba hingga kekerasan. Ia menyayangkan tak ada dukungan dari pemerintah, meski dirinya sudah jatuh berdiri di UFC.

“Kenapa saya sedih? Di tempat saya maraknya narkoba, begal, segala jenis, masa pemerintah membisu aja? Mau gimana negeri ini kalau anak mudanya kini saja telah rusak,” ungkapnya.

“Kan kalau ada sarana, tempat olahraga, kalau ada dan diperbanyak, ga ada duduk masalah kaya itu. Kalau aku hanya bilang setop, setop saja tidak bisa. Ya cobalah kasih anak muda sarana, kasih kesibukan.”

“Jadi pada biasanya pemerintah ini cakap-cakap saja. Nol buktinya,” kecamnya.

Jeka Saragih sendiri menyebabkan tekadnya membangun Simalungun selaku motivasinya tiap bertarung. Pekan depan, ia mulai melakoni duel keduanya di UFC melawan Westin Wilson di UFC Apex. Misi yang serupa coba ia bawa.

Baca juga: Jeka Saragih soal Debut UFC dan Pujian Islam Makhachev

Pastilah (tekad mengembangkan Simalungun). Saya menyerupai menggotong Simalungun, namun aku pulang pun pemerintah hambar saja. Yaudah gak papa,” katanya.

“Inilah kecintaan saya pada tanah kelahiran aku. Yang menyambut saya kemarin juga orang-orang kampung saya. Pemerintan seluruh tutup mata.”

“Yang penting saya memberi hal nyata untuk generasi muda. Makanya saya tetap memperjuangkan Simalungun. Sebenarnya saya kini tinggal di Medan, namun hingga dikala ini KTP saya masih Simalungun, itu bukti saya cinta Simalungun,” ujar Jeka Saragih.

20D

Mencoba Adrenalin Naik Sepeda Gantung di Ketinggian Simalungun

20D

Mencoba Adrenalin Naik Sepeda Gantung di Ketinggian Simalungun


jeka saragihjeka saragih ufcufcjeka saragih vs westin wilsonsimalungun

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video