27 April 2025
Bursa Dan Valas

Ihsg Sempat Anjlok, Short Selling & Buyback Saham Ditunda

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai pekan ini dengan begitu cerah. IHSG dibuka dengan kuat di zona hijau.
Ilustrasi: Bursa Efek Indonesia.Foto: Agung Pambudhy

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengawasi sentimen perekonomian global yang dampaknya turut mensugesti kinerja pasar saham dalam negeri.

Secara month-to-date (mdt) pada 28 Februari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level 6.270 atau anjlok secara year-to-date (ytd) sebesar 11,43%.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi mengatakan, pihaknya akan menangguhkan implementasi short selling selaku langkah pertama mempertahankan stabilitas pasar modal.

“OJK akan terus melakukan monitoring atas pertumbuhan pasar. Sebagai langkah pertama OJK akan menangguhkan implementasi acara short sell saham,” kata Inarno dalam paparan hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) secara virtual, Selasa (4/3/2025).

Selain itu, Inarno juga akan mengkaji buyback saham tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Meski begitu, ia menekankan kebijakan yang diambil akan tetap menimbang-nimbang suasana dan keadaan yang terjadi.

Baca Juga : Standing Firm For Indonesia Democracy di Apresiasi SBY Yang Ulas Kepemimpinannya

“OJK sudah membuka ruang komunikasi terbuka antara regulator, pelaku pasar, serta stakeholder yang lain selaku perwujudan faktual dari sinergi dan kontrak dan tanggung jawab bareng kepada industri pasar modal dan juga perekonomian Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu, Inarno menyampaikan IHSG mencatatkan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 10,87 triliun atau turun sebesar 11,68% mtd atau turun sebesar 11,8% ytd. Sementara itu non-resident mencatat net sale sebesar Rp 18,19 triliun mtd atau secara net sale sebesar Rp 21,9 triliun ytd.

Ke depan, Inarno menambahkan, OJK juga akan memperkuat pengawasan dan sumbangan penanam modal pasar modal.

“OJK juga terus memperkuat pengawasan dan juga sumbangan penanam modal pasar modal di antaranya lewat aplikasi OJK POSIDA PMDK yang mempergunakan big data analytics pasar modal atau BDA sering kita sebut dengan BDAPM,” tutupnya.

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video