
Jakarta – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait bareng Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Keuangan Sri Mulyani akan kembali menggelar rapat tertutup di Kementerian Keuangan pada Kamis (20/2/2025). Mereka akan membicarakan sumbangan likuiditas untuk pembiayaan kegiatan perumahan penduduk berpenghasilan rendah (MBR).
Selain tiga kementerian tersebut, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, sampai Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Nixon LP Napitupulu juga akan hadir dalam konferensi ini.
“Besok kami jam 4 akan berjumpa lagi. Untuk kami pastikan, pada waktunya akan kami umumkan. Mudah-mudahan besok sudah jelas. Prosedurnya jelas,” kata Ara terhadap awak media di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu malam (19/2/2024).
Baca Juga : Zelensky Kritik Trump Diselimuti Gelembung Disinformasi Rusia
Rencana konferensi sore ini pun akan menjadi konferensi kesekian antara ketiga kementerian tersebut. Bahasannya masih sama yakni ihwal sumbangan Bank Indonesia yang hendak memamerkan suplemen insentif likuiditas makroprudensial terhadap bank penyalur kredit pemilikan rumah (KPR).
“Kemarin kami berjumpa jam 2 siang dan hari ini kami membicarakan menindaklanjuti support dibandingkan dengan Bank Indonesia lewat relaksasi giro wajib minimum yang maksudnya mudah-mudahan dapat digunakan untuk sektor perumahan dalam rangka menyukseskan pembangunan dan renovasi 3 juta rumah,” ungkap Ara.
Dalam konferensi hari ini di Kementerian Keuangan Sri mulyani, Ara melaporkan mereka sudah mempersiapkan tim teknis yang dipimpin Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Di dalam tim teknis tersebut nantinya akan ada perwakilan dari Kementerian BUMN dan PKP untuk menolong kegiatan tersebut.
“Tim teknis melakukan pekerjaan malam ini, dipimpin Pak Suahasil dan unsur dari BUMN ada, dari Departemen PKP, Perumahan dan Kawasan Pemikiman ada, Departemen Keuangan yang mengordinir di sini dan juga dari Bank Indonesia. Supaya bagaimana nanti mekanisme dan detailnya itu disiapkan,” ujar Ara.
Kemudian, sederet bank BUMN, bank swasta, sampai Himbara juga akan diikutsertakan selaku bank penyalur.
“Pak Erick juga sudah mempersiapkan nanti bank-bank penyalur, ya bank-bank Himbara, Mandiri, BTN, Bank Syariah, BNI dan sebagainya dan juga swasta juga ya, swasta juga jadi seluruhnya dapat bergerak cepat,” ujar Ara.
Sebelumnya diberitakan, Bank Indonesia (BI) akan memamerkan suplemen insentif likuiditas makroprudensial terhadap bank penyalur kredit pemilikan rumah (KPR). Insentif sebesar Rp 80 triliun dan akan diberikan secara bertahap.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan Bank Indonesia turut mendukung program-program asta cita. Langkah ini selaku bentuk sumbangan buat merealisasikan Program 3 Juta Rumah.
“Kami menawarkan kini yakni Rp 23,19 triliun. Dari hasil diskusi tadi kami akan naikkan secara sedikit demi sedikit menjadi Rp 80 triliun untuk mendukung kegiatan perumahan ini,” kata Perry di Kantor Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2025).
Leave feedback about this