
Washington DC – Seorang pebisnis dan miliarder palestina -Amerika terkemuka, Bashar Masri, digugat atas tuduhan memfasilitasi serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Gugatan diajukan oleh sejumlah keluarga Amerika Serikat (AS) yang anggota keluarganya menjadi korban serangan Hamas tersebut.
Gugatan aturan yang diajukan ke Pengadilan Distrik AS untuk Washington DC itu, menyerupai dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (9/4/2025), menuduh Masri miliarder palestina sudah menampilkan pemberian dengan membangun infrastruktur yang memungkinkan militan Hamas melancarkan serangan lintas perbatasan.
Gugatan aturan yang diajukan pada Senin (7/4) itu menjadi urusan pertama di saat seorang warga negara AS dituduh menampilkan pertolongan besar untuk serangan yang menyebabkan memicu perang di Jalur Gaza.
Menurut pernyataan yang menunjukkan somasi aturan itu, sejumlah properti yang dimiliki, dikembangkan, dan dikendalikan oleh Masri, tergolong dua hotel glamor dan zona industri ternama di Jalur Gaza — Kawasan Industri Gaza atau GIE — “menyembunyikan terowongan di bawahnya, dan memiliki pintu masuk terowongan yang sanggup diakses dari dalam properti, yang digunakan Hamas sebelum, pada saat, dan sehabis 7 Oktober”.
Baca Juga: Bank Berdikari Percepat Sinergi Bisnis Dengan Kopra Supplier Financing
“Tergugat memfasilitasi pembangunan dan penyembunyian terowongan tersebut, dan bahkan menolong instalasi panel surya di atas tanah yang kemudian mereka pakai untuk memasok listrik ke terowongan tersebut bagi Hamas,” klaim dokumen somasi aturan tersebut.
Serangan mengagetkan Hamas pada Oktober 2023 menewaskan minimal 1.200 warga Israel, tergolong lebih dari 40 orang yang juga berstatus warga negara AS. Serangan itu menyebabkan pembalasan Israel kepada Jalur Gaza dengan rentetan gempuran Tel Aviv sudah menewaskan lebih dari 50.000 orang.
Gugatan aturan yang menargetkan Masri dan perusahaan-perusahaannya itu, diajukan atas nama nyaris 200 penggugat Amerika, tergolong para penyintas dan keluarga korban serangan Hamas.
Lee Wolosky, pengacara dari firma aturan Willkie & Gallagher LLP, yang mewakili para penggugat, menyebut GIE mulanya diresmikan dengan pemberian dana pembayar pajak AS lewat Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) untuk mendorong perkembangan ekonomi di daerah tersebut.
Dikatakan juga bahwa “sebagai akhir dari penipuan oleh para tergugat”, jaringan terowongan Hamas dibangun dengan pemberian proyek infrastruktur dan energi yang didanai oleh lembaga-lembaga internasional, tergolong Korporasi Keuangan Internasional pada Bank Dunia.
Kantor Miliarder Palestina-Amerika Bantah Tuduhan
Kantor Masri menyebut tuduhan semacam itu tidak benar dan “tidak berdasar”. Ditegaskan kantor Masri bahwa sang pebisnis terlibat dalam pembangunan dan pekerjaan kemanusiaan selama beberapa dekade terakhir dan “dengan tegas menentang kekerasan dalam bentuk apa pun”.
“Baik dirinya maupun entitas tersebut tidak pernah terlibat dalam aktivitas yang melanggar aturan atau menampilkan pertolongan untuk kekerasan dan militansi,” tegas kantor Masri dalam pernyataannya.
Leave feedback about this