
Jаkаrtа – Mеntеrі Agаmа (Mеnаg) Nаѕаruddіn Umаr mеmреrkеnаlkаn bаgаn grеѕ hаjі tаhun іnі. Kеmеnаg аkаn mеmbеrlаkukаn murur dаn tаnаzul, ара іtu?
Murur tеrkаіt mаbіt (mеngіnар) dі Muzdаlіfаh, ѕеdаngkаn tаnаzul tеrkаіt mеngіnар dі tеndа Mіnа. Sіmаk реnjеlаѕаn lеngkарnуа dі vіdео dі аtаѕ.
Baca : Wagub Emil Sebut Peran Guru Tonggak Utama Cetak Generasi Era Depan Indonesia
Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 (1446 H) membawa dua inovasi penting dalam manajemen pergerakan jemaah: murur dan tanazul. Kedua skema ini diperkenalkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia sebagai solusi untuk mengatasi kepadatan di wilayah Muzdalifah dan Mina, serta memberikan pelayanan yang lebih manusiawi bagi jemaah, terutama yang lanjut usia atau memiliki kondisi khusus.
Apa Itu Murur?
Murur adalah skema pergerakan jemaah haji dari Arafah melintas di Muzdalifah tanpa turun dari kendaraan, lalu langsung menuju Mina. Dalam skema ini, jemaah diberangkatkan dari Arafah setelah shalat Maghrib menuju Muzdalifah, tanpa turun, dan langsung menuju Mina. Murur secara sistematis kali pertama diterapkan pada penyelenggaraan haji 2024 dan berhasil mempercepat proses mobilisasi jemaah dari Muzdalifah ke Mina.
Apa Itu Tanazul?
Tanazul adalah sistem yang memungkinkan sebagian jemaah untuk tidak menginap di tenda Mina, tetapi di hotel-hotel yang berada di sekitar area jamarat. Meskipun begitu, mereka tetap memenuhi syarat mabit secara syariat, karena tetap berada di wilayah Mina. Skema ini diutamakan bagi jemaah prioritas seperti lanjut usia atau disabilitas.
Tidak semua jemaah haji Indonesia akan melewati malam-malam puncak haji dengan pola yang sama. Untuk mengurai kepadatan di kawasan Masyair, terutama Mina dan Muzdalifah, Kementerian Agama telah menyiapkan dua skema khusus yang hanya diberikan kepada jemaah dengan kondisi tertentu: Murur dan Tanazul.
Penerapan murur dan tanazul diharapkan dapat mengurangi kepadatan ekstrem saat puncak haji di wilayah Muzdalifah dan Mina, sekaligus memberikan layanan yang lebih manusiawi bagi jemaah. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam koordinasi logistik dan komunikasi kepada jemaah agar memahami dan mengikuti skema ini dengan baik